Sabtu, 05 April 2014

PENETAPAN pH PADA PUPUK UREA, TSP, DAN ZA

Nama                          : FITRIYANSARI NUR
NIS                              : 114652
Kelas/Kelompok       : 3C / C1.3

Tanggal mulai            : 27 Januari 2014

Tanggal selesai         : 27 Januari 2014

Judul penetapan       : Penetapan pH pada pupuk Urea,TSP dan ZA

Tujuan penetapan     : Untuk mengetahui pH pada pupuk Urea,TSP dan ZA

Dasar Prinsip          : Konsentrasi ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah   tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan,terutama larutan dalam air

Landasan teori         :


Pengertian PH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan denmark  pada tahun Soren Peder Lauritz Sørensen 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.

Pupuk Tunggal Sintetis
Seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk hara K.
 
Kelebihan nya :

  • Mudah didapat dan harga lebih murah
  • Kepastian dosis bisa lebih tepat sesuai rekomendasi yang dibutuhkan
  • Kelarutan dalam tanah sangat cepat dan cepat diserap tanaman.
Kelemahannya

  • Pupuk secara kelarutan cepat sehingga tingkat lossis ataupun kehilangan pupuk sangat tinggi contohnya tercuci, menguap (urea). Kondisi ini dipengaruhi terhadap applikasi pemberian pupuk (4 T) tepat waktu, tepat cara, tepat dosis dan tepat tempat. Sehingga kehilanggan dapat diperkecil.
  • Pupuk tunggal juga dapat memperburuk sifat tanah seperti menimbulkan pengerasan ataupun peningkatan atom H dalam tanah (tetapi ini bisa dianulir dengan applikasi lain seperti tanam kacangan ataupun pemakaian organik suplement.


Jenis-Jenis Pupuk dan Spesifikasinya

 1. PUPUK UREA Spesifikasi • Kadar air maksimal 0,50% • Kadar Biuret maksimal 1% • Kadar Nitrogen minimal 46% • Bentuk butiran tidak berdebu • Warna putih Sifat Pupuk Urea • Higroskopis • Mudah larut dalam air Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea • Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar • Mempercepat pertumbuhan • Menambah kandungan protein hasil panen Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman • Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan • Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil • Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun • Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya • Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman
2. PUPUK ZA Spesifikasi • Nitrogen 21% • Belerang 24% • Kadar air maksimal 1% • kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1% • Bentuk kristal • Warna putih Sifat dan keunggulan pupuk ZA • Tidak higroskopis • Mudah larut dalam air • Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan • Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama • Dapat dicampur dengan pupuk lain • Aman digunakan untuk semua jenis tanaman • Meningkatkan produksi dan kualitas panen • Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan • Memperbaiki rasa dan warna hasil panen Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman • Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif • Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman • Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit • Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah.


Alat  : 
           Tabung reaksi
            
            Spatula
              

bahan :

           Pupuk Urea

           Pupuk TSP

           Pupuk  ZA

           Aquadest

           Kertas pH 


Cara Kerja :

-Contoh pupuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi

-Dilarutkan dengan air dengan perbandingan contoh dan air ( 1: 10) 

-pH larutan/suspensi diperiksa dengan kertas pH atau pH meter


Pengamatan : 

pH pupuk Urea   : 7

pH pupuk TSP    : 3

pH pupuk ZA       : 7

   

Kesimpulan :
               
          Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pH pada pupuk Urea : 7, TSP : 3  dan ZA  : 7



Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/PH
http://membangunkebunkelapasawit.webs.com/pemupukan.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar